Tuesday, January 27, 2015

couch mode print story

Tips Meningkatkan Fluency dan Pronunciation!

Tips Meningkatkan Fluency dan Pronunciation! - Pertanyaan yang sangat umum dari para non-native speaker yang sedang mempelajari bahasa inggris (khususnya speaking) adalah, apakah ada cara cepat/instan untuk meningkatkan kelancaran (fluency) dan pelafalan (pronunciation)? Sejujurnya, bagi siapa pun yang sedang mempelajari suatu bahasa, saran terbaik yang dapat diberikan adalah untuk memperbanyak latihan dan tingkatkan kepercayaan diri.
sumber: ami.trainingvc.com.au

Jadikan diri anda sefamiliar mungkin dengan bahasa tersebut. Mengenai seberapa cepat anda bisa
menguasai bahasa tersebut, sebenarnya hanya anda sendiri yang bisa menjawabnya!
Namun, bukan berarti tidak ada tips yang bisa diberikan untuk mempermudah anda meningkatkan
fluency dan pronunciation dalam berbahasa inggris. Mari kita pelajari tips yang akan di bagikan oleh
Belajar Inggris Online berikut:

Rekamlah pembicaraan anda

Anda bisa melatih listening dan pronunciation anda secara bersamaan dengan mendengarkan rekaman suara anda sendiri atau rekaman lagu dan sumber-sumber berbaha inggris lainnya. Dengan melatih pendengaran anda, maka kemampuan untuk membedakan satu kata dengan kata yang lainnya juga akan lebih baik. Sehingga semakin sering anda melakukan ini, semakin familiar pula anda dengan pelafalan masing-masing kata. Anda juga dapat membandingkan pelafalan anda dengan pelafalan native speaker dari sumber lain.

Pengejaan (Spelling) adalah masalah

Salah satu masalah terbesar yang merintang dalam belajar bahasa inggris adalah pengejaan, karena
banyak kata dalam bahasa inggris yang pengejaannya sama tetapi pelafalannya berbeda. Dan juga
karena banyak huruf yang ada dalam pengejaannya tapi hilang/tidak di baca saat dilafalkan. Selain itu
juga karena huruf-huruf tersebut di tulis dan dilafalkan dalam cara yang tidak kita antisipasi (penulisan jauh berbeda dengan pelafalan atau sebaliknya).

Apakah ada perbedaan antara pronunciation dan fluency?

Keduanya cukup berbeda. Pronunciation adalah tentang melafalkan dengan benar. Dan tentu saja, ini
juga termasuk menggunakan intonasi dan ritme yang benar. Ini bukan hanya pelafalan tiap kata, namun bagaimana melafalkan kalimat secara keseluruhan.

Fluency mungkin sedikit tumpang tindih. Fluency adalah mengucapkan kata-kata dengan mudah,
Menjadi ‘fluent’ lebih kepada menjawab pertanyaan tentang kepercayaan diri pada kosakata, dan
bagaimana meletakkan kata-kata bersama dalam ‘grammar’. Percaya dirilah dalam hal ini dan
kemampuan anda untuk mengekspresikan diri anda serta mempraktekkannya.

Ini lebih kepada faktor psikologi dibandingkan apakah lidah anda dapat melafalkan kata-kata dengan
benar. Faktanya, orang-orang dengan pronunciation yang buruk tetapi ‘fluent’ dan dapat merangkai
kata-kata dan menyampaikannya lebih cepat biasanya lebih mudah untuk dipahami dibandingkan
dengan orang yang terlalu memperhatikan pronunciation dan memperlambat dirinya sendiri dan hanya mengatakan satu kata dalam satu waktu.

Suatu Saran

Ketika anda berbicara, jangan memikirkan tentang pelafalan tiap-tiap kata. Berpikirlah tentang
kelompok kata dan pikirkanlah kelompok kata yang memiliki arti dan sampaikanlah secepat dan selancar mungkin.

Translated from:
http://www.bbc.co.uk/worldservice/learningenglish/radio/specials/1535_questionanswer/page65.shtml

couch mode print story

‘So do I’ atau ‘Me too’?

‘So do I’ atau ‘Me too’? - Kedua kata ini memiliki arti yang sama, hanya saja keduanya memiliki perbedaan dalam struktur kalimat. Jadi, kali ini Belajar Inggris Online akan membahas perbedaan penggunaan ‘me too’ dan ‘so do I’.

‘Me too’ dapat digunakan dalam jawaban yang cukup sederhana seperti
  • 'I’m hungry - Me too.' OR 'So am I.' (Saya lapar – Saya juga ATAU Begitupun saya)
  • 'I’m feeling very sleepy.' 'Me too.' (Saya merasa mrngantuk – Saya juga)
  • 'I think I’ll go to bed.' 'So will I.' (Saya rasa saya akan tidur – Begitupun saya)
‘Me too’ tidak biasanya menjadi frase yang berdiri sendiri dengan kata ganti lain, kecuali untuk frase
‘You too?’ yang merupakan kalimat pertanyaan yang menunjukkan keterkejutan. Contoh: 'I failed my
maths exam.' 'You too? So did I!

Tidak biasanya kita mengatakan: ‘He too/her too/they too,’ meskipun dapat digunakan dalam ungkapan yang lebih panjang seperti:
  • 'Maggie couldn’t go and he too discovered that he was unable to attend the December board meeting owing to a prior commitment.' (Maggie tidak dapat pergi dan dia juga menemukan/baru mengetahui bahwa dia tidak dapat menghadiri pertemuan Desember dewan karena telah ada janji)
Sedangkan lawan kata dari ‘me too’ adalah ‘nor me/me neither’
  • 'I don’t fancy climbing to the top of this mountain this afternoon.' 'Me neither.' (Saya tidak suka mendaki ke puncak gunung ini siang ini. Saya juga tidak)
  • 'I’m not going to Jane’s party on Saturday.' 'Nor me.' (Saya tidak akan pergi ke pesta Jane pada hari Sabtu. Saya juga tidak)
Perhatikan bahwa kata ‘so’ digunakan untuk menyetujui sebuah pernyataan positif. Sedangkan
penggunaan ‘nor’ atau ‘neither’ untuk menyetujui sebuah pernyataan negatif. Semuanya dapat
digunakan dengan berbagai macam ‘tenses’ dan semua ‘modal verb’, jadi berhati-hatilah untuk memilih ‘auxilliary verb’ dan ‘modal’ yang sesuai. Perhatikan contoh:
  • 'I can’t swim.' 'Nor can I.' (Saya tidak bisa berenang. Saya juga tidak)
  • 'They shouldn’t have said they could help him.' 'Neither should I.' (Mereka tidak seharusnya mengatakan bisa membantunya. Saya juga seharusnya tidak)
  • 'We stayed at the Shangri-La in Penang.' 'What a coincidence! So did we.' (Kami menginap di Shangri-La di Penang. Benar-benar sebuah kebetulan! Kami juga)
  • 'Marjorie’s going to live in Edinburgh – near the Cathedral.' 'So’s Jack – opposite the National Gallery.' (Marjorie akan tinggal di Edinburgh – dekat katedral. Begitu juga Jack – di seberang galeri nasional)
  • 'I hate travelling all the way to Scotland by coach.' 'So do I.' (Saya benci bepergian jauh-jauh ke skotlandia dengan ‘coach’ (kursi ekonomi pesawat). Saya juga)
  • 'I was so tired by the time we got there.' 'So were the other passengers.' (Saya sangat lelah saat kita tiba disini. Begitu juga penumpang-penumpang yang lain)
  • 'We haven’t forgotten that it’s Sid’s birthday next week.' 'Neither have we.' (Kami belum lupa bahwa hari ulang tahun Sid adalah minggu depan. Kami juga belum)
Demikian pembahasan tentang perbedaan So do I dan Mee too, semoga bermanfaat

couch mode print story

Membedakan Its dan It’s

Membedakan Its dan It’s - Kali ini Belajar Inggris Online akan membahas kata ITS dan IT’S. Dua kata yang memiliki pelafalan (pronounciation) yang sama ini banyak membingungkan mereka yang mempelajari bahasa inggris sebagai bahasa kedua (non-native speaker).

I-T-S (Its)

It’s adalah kata ganti kepemilikan yang setara dengan ‘my, your, his, her, our, dan their’. Perhatikan contoh berikut:
  • I lost my mobile phone yesterday. (Saya kehilangan ponsel saya kemarin)
  • You haven't finished your homework yet. (Kamu belum menyelesaikan tugas rumahmu)
  • He visited his parents last weekend. (Dia mengunjungi orang tuanya minggu kemarin)
  • The dog ate its food very quickly. (Anjing itu memakan makanannya dengan sangat cepat)
  • Look at that car. Its windows are broken.  (Lihat mobil itu. Jendelanya rusak)
Jadi, kita menggunakan Its  ketika kita membicarakan sesuatu yang menjadi kepemilikan hewan atau object/benda.

I-T-‘-S (It’s)


It’s sebenarnya adalah gabungan dari dua kata, yaitu It dan is. Ini disebut dengan penyusutan kata / contraction seperti dalam kalimat It’s hot today yang seharusnya ditulis sebagai It is hot today. Berikut ini adalah contoh penyusutan kata / contraction lainnya yang menggunakan tanda petik / apostrophe (‘) sebagai penghubung:
  • I'll dari kata I dan will
  • He'd dari kata  he dan would
  • They've dari kata they dan have
Perlu diketahui, It’s bukan hanya berasal dari kata It dan is, tetapi juga bisa dari penyusutan kata It dan has ketika menggunakan present perfect tense. Contoh:
  • It has been raining menjadi it's been raining.
  • It has stopped menjadi It's stopped.





Demikian artikel tentang perbedaan antara its dengan it's, semoga bermanfaat.

Translated from:
http://www.bbc.co.uk/worldservice/learningenglish/language/askaboutenglish/2009/02/090224_aae_its_page.shtml

Saturday, December 6, 2014

couch mode print story

Menggunakan ‘Suppose’ dan ‘Supposed to’ dengan benar

Menggunakan ‘Suppose’ dan ‘Supposed to’ dengan benar - Belajar Inggris online kali ini akan menjelaskan bagaimana menggunakan‘suppose’ dan supposed to’ dengan benar. Kedua kata ini sangat sering digunakan dalam pembicaraan bahasa inggris. Namun, banyak orang yang belum mengetahui dengan baik pada situasi apa kedua kata ini seharusnya digunakan.

‘Suppose’

‘Suppose ‘= pikir/percaya/bayangkan/harapkan
Dalam hal ini, ‘suppose’ sering digunakan dalam kalimat negative jika kita mengharapkan respon yang positif. Contoh:
  • I don’t suppose you could lend me your dinner jacket, could you? ~ Sure! When do you need it? (Saya tidak harapkan kamu bisa meminjamkan jaketmu, Apa kamu bisa? ` Tentu! Kapan kamu membutuhkannya?)
  • I suppose it’s too late to see the doctor now, isn’t it? ~ Hold on. Let me see if I can fit you in. (Saya pikir sudah terlambat untuk menemui dokter sekarang, bukankah begitu? ~ Tunggu dulu, Biar aku lihat apa aku bisa memasukkanmu)
  • I don’t suppose I could see the doctor now, could I?~ I can fit you in at 11.30. Can you wait till then? (Saya tidak berpikir saya bisa bertemu dokter sekarang, bisakah saya? Saya bisa memasukkan kamu pada 11:30. Bisakah kamu menunggu sampai nanti?)
Kata ini juga bisa digunakan pada jawaban singkat yang memiliki arti sama dengan pikir/ percaya/ bayangkan/ harapkan. Perhatikan bahwa dua bentuk respon negatif bisa digunakan disini.
  • Will Jeremy be at Peter’s this evening? ~ I don’t think/ suppose/ imagine/ expect so. (Akankah Jeremy berada di rumah Peter malam ini? ~ Saya rasa tidak)
  • Will you try to see Jennifer when you get back? ~ I think/ suppose/ imagine/ expect not. (Akankah kamu mencoba menemui Jennifer ketika kamu kembali? ~ Saya rasa tidak)
  • Would you be prepared to stay on for an extra week? ~ I suppose/ expect/ guess so. (Akankah kamu bersiap untuk tinggal seminggu lebih lama? ~ Saya rasa begitu)
Perhatikan bahwa ‘suppose’ tidak digunakan dalam bentuk continuous (bentuk kalimat yang menyatakan sesuatu sedang terjadi).

‘Suppose/Supposing’ = Bagaimana jika (What if?)
Untuk menyampaikan suatu kekhawatiran atau saran, ‘suppose/supposing’ dapat digunakan dan memiliki arti bagaimana jika (what if). Dalam hal ini, kata kerja yang mengikuti suppose/ suppose to bisa Verb 1 atau Verb 2.
  • We haven’t got strawberry jam for the filling, so suppose/ supposing we use(d) raspberry jam, would that be all right? (Kita belum mendapatkan selai stoberi untuk isiannya, jadi bagaimana jika kita menggunakan selai raspberi , apakah tidak apa-apa?)
  • Suppose / Supposing I come / came next Thursday rather than Wednesday, will / would that be all right? (Bagaimana jika saya dating kamis depan daripada rabu, apakah tidak apa-apa?)
  • Will these shoes will be OK for tennis? ~ I don’t think so. Suppose / Supposing the court is wet and you slip(ped)? (Apakah sepatu ini oke untuk tenis? ~ Saya rasa tidak. Bagaimana jika lapangannya basah dan kamu terpeleset?)

‘Supposed to’

Berada dalam struktur kalimat yang berbeda, ‘supposed to’ dapat memiliki arti yang berbeda seperti dibawah ini:

1. Subyek + to be + supposed to + infitive = seharusnyaSupposed to’ dalam hal ini berarti sesuatu seharusnya dilakukan karena itu adalah sebuah aturan yang berlaku umum. Akan tetapi, dalam prakteknya, sering tidak dilakukan.
  • I’m supposed to tidy my room before I go to bed at night, but I always tidy it when I get up in the morning instead. (Saya seharusnya merapikan kamar saya sebelum saya tidur di malam hari, tapi saya selalu merapikannya ketika saya bangun)
  • In Germany you’re not supposed to walk on the grass in the parks, but in England you can. (Di Jerman, kamu tidak seharusnya berjalan di rerumputan di taman, tapi di Inggris kamu bisa)
  • I’m supposed to return these books by Friday, but I’m not sure whether I can. (Saya seharusnya mengembalikan buku ini hari Jumat, tapi saya tidak yakin apakah saya bisa)
Dalam kalimat ‘past tense’, ‘supposed to’ berarti sesuatu telah direncanakan atau dimaksudkan untuk terjadi, tetapi tidak terjadi. Perhatikan dalam contoh ini kita bisa menggunakan ‘should have’ sebagai alternative dari ‘was supposed to’.
  • I was supposed to go to Cuba for a conference last year but then I got ill and couldn’t go. (Saya seharusnya pergi ke Kuba untuk konferensi tahun lalu tapi kemudian saya sakit dan tidak bisa pergi)
  • Wasn’t Tom supposed to be here for lunch? I wonder what’s happened to him! (Bukankah Tom seharusnya berada disini untuk makan siang? Saya penasaran apa yang terjadi dengannya!)
  • I should have gone to Cuba for a conference last year but then I got ill and couldn’t go. (Saya seharusnya sudah pergi ke Kuba untuk konferensi tahun lalu tapi kemudian saya sakit dan tidak bisa pergi)
  • Shouldn’t Tom have been here for lunch? I wonder what’s happened to him! (Bukankah seharusnya Tom sudah berada disini untuk makan siang? Saya penasaran apa yang terjadi dengannya)

2. Supposed to be = secara umum dipercaya bahwa

Kita juga dapat menggunakan ‘supposed to’ dalam keadaan seperti di bawah ini:
  • This stuff’s supposed to be good for stomach cramps. Why don’t you try it? (Barang/benda ini secara umum dipercaya baik untuk keram perum. Kenapa tidak kamu coba?)
  • The castle was supposed to be haunted, but I had a good night’s sleep there nevertheless! (Kastil ini secara umum dipercaya angker, tapi saya tetap saja tidur malam dengan nyenyak disana)
Ketika kamu mengucapkan ‘supposed to’, kamu tidak melafalkan huruf ‘d’ pada akhir kata ‘supposed to’. Jadi kamu membacanya seolah-oleh tertulis ‘suppose to’.

Demikian artikel tentang penggunaan suppose dan suppose to, semoga bermanfaat.



Translated from:
http://www.bbc.co.uk/worldservice/learningenglish/grammar/learnit/learnitv152.shtml

couch mode print story

Membedakan However, Nevertheless, Moreover

Membedakan However, Nevertheless, Moreover - Belajar Inggris Online kali ini akan membahas perbedaan dari ‘however/nevertheless/moreover’.

‘However’ dan ‘Nevertheless’ = Untuk mengekspresikan hal yang berlawanan
Kita menggunakan ‘however’ dan ‘nevertheless’ untuk mengindikasikan bahwa pernyataan kedua yang kita buat berlawanan dengan pernyataan pertama. Perbedaannya terletak dari formalitas. ‘Nevertheless’ sedikit lebih formal dan mengandung empati dibanding ‘however’. Perhatikan contoh berikut:
  • I can understand everything you say about wanting to share a flat with Martha. However, I am totally against it. (Saya dapat mengerti semua yang anda katakan tentang keinginan unuk berbagi flat (apartemen kecil) dengan Martha. Tetapi, saya sangat menentangnya)
  • Rufus had been living in the village of Edmonton for over a decade. Nevertheless, the villagers still considered him to be an outsider. (Rufus telah tinggal di desa Edmonton lebih dari satu decade. Namun, penduduk desa masih menganggapnya orang luar)
Perhatikan, however dan nevertheless biasanya diletakkan di posisi awal pernyataan yang bertentangan. Akan tetapi keduanya dapat pula muncul di posisi tengah atau akhir.
  • There will be no more pay increases this year. That is for sure. We have, however, agreed to carry out a full review of pay and conditions atau We have agreed, nevertheless, to carry out a full review of pay and conditions. (Tidak akan ada lagi kenaikan bayaran tahun ini. Itu sudah pasti, Akan tetapi, kita telah setuju untuk mengajukan peninjauan total bayaran dan syaratnya).
  • He's still able to get around quite well. His whole life has been plagued by illness, however. atau His whole life has been plagued by illness, nevertheless (Dia masih bisa bergaul dengan cukup baik. Tetapi, seluruh hidupnya telah di hinggapi oleh penyakit).
Perhatikan, meskipun berada di akhir atau di tengah kalimat, hal ini tidak mengubah arti dari kalimat tersebut. Kata lebih informal lainnya yang bisa digunakan seperti ‘however’ dan ‘nevertheless’ adalah ‘even so, in spite of this, yet, yet still’. Alternatif ini lebih baik digunakan dalam bahasa lisan.
  • She's really quite ill and has been for some time. Even so / In spite of this she remains in good spirits. (Dia benar-benar cukup sakit dan telah untuk beberapa waktu. Meskipun demikian dia tetap bersemangat)
  • He has over a million pounds in his bank account. Yet he still gets up at six every morning to go to work. (Dia memiliki lebih dari satu juta pounds di rekening banknya. Masih saja dia bangun pukul 6 setiap pagi untuk pergi bekerja)
‘Moreover’ = Untuk menambahkan
Sering disalahgunakan sebagai pengganti ‘however’, ‘moreover memiliki arti yang berbeda dengan ‘however’. ‘Moreover’ adalah bentuk formal yang memilki arti setara dengan ‘furthermore’ atau ‘in addition to’ (yang paling tidak formal). Kata keterangan ini digunakan untuk menambahkan informasi dari apa yang telah disampaikan.
  • The refugees are desperately short of food. They have very little shelter to protect them from the winter winds that are now blowing. Furthermore, they are desperately in need of medical supplies. (Para pengungsi sangat kekurangan makanan. Mereka memiliki sangat sedikit naungan untuk melindungi mereka dari angin musim dingin yang sekarang berhembus. Terlebih lagi, mereka sangat memerlukan obat-obatan).
  • She had noticed that there was a man sitting in the second row of the stalls to her right who was observing her, rather than watching the play. Moreover, he seemed to be smiling at her as if he recognised her. (Dia telah memperhatikan bahwa ada seorang pria sedang duduk di baris kedua panggung di sebelah kanannya yang sedang mengawasinya, alih-alih melihat pertunjukan. Terlebih lagi, dia terlihat tersenyum kepadanya seolah-olah dia mengenalnya).
Demikian artikel tentang Perbedaan however, nevertheless dan moreover. Semoga bermanfaat.

Translated from:
http://www.bbc.co.uk/worldservice/learningenglish/grammar/learnit/learnitv206.shtml

couch mode print story

‘Even if’ dan ‘Even Though’, Apakah Sama?

‘Even if’ dan ‘Even Though’, Apakah Sama? - Kali ini Belajar Inggris Online akan menjawab pertanyaan mengenai penggunaan ‘even if’ dan even though’ yang membingungkan bagi sebagian orang. Jadi apakah keduanya dapat dipakai bergantian?

Even if’ dan ‘even though’ tidak dapat digunakan secara bergantian atau sebagai substitusi karena keduanya memiliki arti yang berbeda. Jadi apa bedanya ‘Even if’ dan ‘Even Though’?

Even though’ memiliki arti mirip dengan ‘despite the fact that’ (meskipun faktanya….). Sedangkan ‘even if’ memiliki arti mirip dengan ‘whether or not’ (Terlepas dari……….atau tidak/bukan).

Bandingkan contoh berikut:
1. Even if I had two hours to spare for shopping, I wouldn't go out and buy a suit.
(Terlepas dari saya memiliki dua jam untuk diluangkan untuk belanja atau tidak, saya tidak akan pergi keluar dan membeli jas)
Atau
(Bahkan jika saya memiliki dua jam untuk diluangkan untuk belanja, saya tidak akan pergi keluar dan membeli jas)

2. Even though I had two hours to spare for shopping, I couldn't find the suit I wanted.
(Meskipun faktanya saya memiliki dua jam untuk diluangkan untuk belanja, saya tidak dapat menemukan jas yang saya inginkan)

Contoh pertama menggambarkan situasi yang tidak nyata dimana kita bisa mengganti ‘even if’ dengan ‘just supposing’ dan berkata: just supposing I had two hours to spare for shopping, I still wouldn't go out and buy a suit. (Seandainya saya memiliki dua jam untuk di luangkan untuk belanja, saya masih tidak akan pergi keluar dan membeli jas)

Contoh kedua menggambarkan situasi yang nyata dimana subyek menghabiskan dua jam mencari jas tertentu, namun tidak dapat menemukannya. Ketika kita menggabungkan kata ‘even’ dan ‘though’ efeknya seolah-olah kita mengatakan: you may find this surprising but……………! (Anda mungkin terkejut, tetapi…………….!)

Agar lebih mengerti perbedaannya, bandingkan contoh berikut:
  • Even though he lost his job as Arts Minister, he continued to serve in the government (Meskipun faktanya/walaupun dia kehilangan pekerjaannya sebagai menteri seni, dia melanjutkan mengabdi pada pemerintah)
  • Even if he loses his job as Arts Minister, I think he'll continue to serve in the government.(Terlepas dari dia kehilangan pekerjaanya sebagai menteri seni atau tidak, Saya rasa dia akan terus mengabdi di pemerintahan)
  • Even though the injury was serious, she decided to carry on playing. It was an important match (Walaupun cederanya serius, dia memutuskan untuk melanjutkan permainan. Ini adalah sebuah pertandingan penting)
  • I know she'll want to carry on playing, even if she gets injured. It's an important match (Saya tahu dia akan tetap ingin melanjutkan permainan, bahkan jika dia cedera. Ini adalah sebuah pertandingan penting)
  • Even though I've cleaned it and polished it, it still doesn't look new. (Meskipun faktanya saya telah membersihkannya dan memolesnya, ini masih tidak terlihat baru)
  • Even if I clean and polish it, it still won't look new. (Bahkan jika saya membersihkan dan memolesnya, Ini masih tidak akan terlihat baru.
Demikian artikel tentang perbedaan ‘Even if’ dan ‘Even Though’. Semoga bermanfaat.

Translated from:
http://www.bbc.co.uk/worldservice/learningenglish/grammar/learnit/learnitv122.shtml

Thursday, November 27, 2014

couch mode print story

Membedakan ‘Prefer’ dan ‘Would Rather’

Membedakan ‘Prefer’ dan ‘Would Rather’ - Kali ini Belajar Inggris Online akan membahas perbedaan kata ‘prefer’ dan ‘would rather’. Pada dasarnya kedua kata ini dapat digunakan secara bergantian. Lalu, apa bedanya?

Ketika membicarakan hal yang bersifat umum, ‘prefer’ selalu diikuti verb-ing:
  • I prefer listening to music to watching TV.
  • I'd rather listen to music than watch TV.
(Saya lebih suka/lebih baik mendengarkan music dibanding/daripada menonton TV)

‘Would Rather’
Akan tetapi, ketika kita membicarakan hal yang spesifik, ‘would rather’ digunakan sebagai pengganti alternative ‘would prefer to’ diikuti dengan sebuah ‘infinitive’ (kalimat tidak lengkap yang biasanya hanya terdiri dari Verb+nouns/adverb/keterangan). ‘Would rather’ sangat umum digunakan dalam percakapan bahasa inggris dan sering disingkat menjadi ‘d rather dengan berbagai jenis subyek (I’d, she’d, he’d, we’d, they’d, dan lain-lain). Contoh:
  • Would you like to go out for dinner tonight? ~ No, I think I'd rather eat at home / I'd prefer to eat at home. (Maukah anda keluar untuk makan malam ini? - Tidak, saya rasa saya lebih baik makan di rumah)
  • Would you rather drink beer or wine with the curry ~ I'd rather drink beer. What about you? (Apakah anda lebih suka untuk minum bir atau wine dengan kari ini? – Saya lebih baik minum bir)
  • They'd rather have the strawberries by themselves, but I'd prefer to have them with cream. (Mereka lebih suka stoberi begitu saja, tapi saya lebih suka mereka (stroberi) dengan krim)
Perhatikan, bahwa ‘would rather’ diikuti dengan ‘infinitive’ tanpa tambahan ‘to’. Sedangkan ‘prefer’ diikuti ‘to + Infinitive’. ‘Would rather’ (tidak termasuk ‘would prefer to’) juga diikuti oleh ‘past tense’ ketika kita melibatkan sebuah subyek dalam kalimat tersebut, meskipun sebenarnya memiliki arti untuk masa kini atau masa depan (would rather + subyek + past tense). Pelajari contoh berikut:
  • Shall we go out for dinner tonight? ~ No, I'd rather we ate at home, if you don't mind. (Apakah sebaiknya kita pergi keluar untuk makan mala mini? ~ Tidak, saya lebih baik makan di rumah, jika anda tidak keberatan)
  • Shall I write to Harry and tell him that we've sold the car? ~ I'd rather you didn't. (Apakah sebaiknya saya menulis surat untuk Harry dan mengatakan kepadanya bahwa kita telah menjual mobil itu? ~ Saya lebih suka kamu tidak melakukannya)
  • My mother would rather we caught the bus, rather than walk home after the party. (Ibuku lebih suka kita naik bus, daripada berjalan kerumah setelah pesta)
Demikian perbedaan antara prefer dan would rather, semoga bermanfaat

Translated from:
http://www.bbc.co.uk/worldservice/learningenglish/grammar/learnit/learnitv107.shtml

couch mode print story

Perbedaan Beside dan Besides

Perbedaan Beside dan Besides - Belajar Inggris Online kali ini akan mengupas perbedaan ‘beside’ dan ‘besides’. Sangat penting untuk membedakan ‘beside’ dan ‘besides’ serta ‘toward’ dan ‘towards’ karena masing-masing memiliki arti dan penggunaan yang berbeda.

‘Beside’
‘Beside’ adalah kata depan (preposition), memiliki arti yang mirip dengan ‘next to’ atau ‘di sebelah’.
Contoh:
  • Where is the apple orchard? It’s right beside the main road. You can’t miss it! (Dimanakah [jalan] apple orchard? Itu di sebelah jalan utama. Anda tidak mungkin melewatkannya!)
  • We were lying beside the pool when the phone rang. It was his boss wanting to know why he wasn’t at work. (Kami sedang berbaring di sebelah kolam ketika telepon berdering. Itu adalah bosnya ingin mengetahui kenapa dia tidak bekerja.)
‘Beside’ sering digunakan dengan kata kerja seperti ‘standing’, ‘sitting’, ‘lying’. Kata ini juga diganakan dalam kalimat ekspresi ‘beside the point’ ketika merujuk pada sesuatu yang tidak relevan dengan subyek dalam diskusi.
Contoh:
  • 'Modern art isn’t really art at all!' 'That’s beside the point when so many young people respond to it with such interest. They regard it as art.' (Seni modern bukanlah seni sama sekali!! Itu tidak penting ketika begitu banyak anak muda meresponnya dengan ketertarikan semacam itu. Mereka menganggapnya seni.)
  
‘Besides’
Besides’ adalah kata depan (preposition), yang berarti ‘selain’ (in addition to), ‘dan juga’ (as well as), ‘atau terlepas dari’ (apart from).
Contoh:
  • 'What exam subjects are you taking besides English and maths?' (Ujian apa yang anda ambil ‘selain’ bahasa inggris dan matematika?)
  • 'Were there any boys at the party besides Matt and Dillon?' (Apakah ada anak lelaki di pesta itu ‘terlepas dari’/’selain’ Matt dan Dillon?)
Kata ini juga bisa digunakan dalam frase participal:
  • 'Besides bruising his face, he cut his lip and bloodied his nose.' (Selain membuat babak belur wajahnya, dia juga melukai bibir dan membuat hidungnya berdarah.)
‘Besides’ juga berfungsi sebagai kata sifat (adverb), yang berarti ‘dan’ (as wel), ‘lagi pula’ (furthermore), atau ‘bagaimanapun’ (anyway). Kata ini juga sering digunakan untuk menyatakan pemikiran yang datang kemudian.
  • 'It’s too late to start a round of golf now. We shall never finish before dark. Besides, it’s starting to rain.' (Sekarang terlambat untuk memulai sebuah ronde golf. Kita tidak akan selesai sebelum gelap. ‘Lagi pula’ ini mulai hujan)
  • 'He doesn’t have very much money and he doesn’t have very many prospects. Besides, he’s far too young to think of getting married.' (Dia tidak memiliki terlalu banyak uang dan dia tidak memiliki terlalu banyak prospek. ‘Bagaimanapun’, dia terlalu muda untuk memikirkan pernikahan)
Demikian artikel perbedaan beside dan besides, semoga bermanfaat

Translated from:
http://www.bbc.co.uk/worldservice/learningenglish/grammar/learnit/learnitv66.shtml